Food Pairing Teh Indonesia dan Kuliner Khas Bogor Bersama Belanga Indonesia dan Sila Tea House


Assalamualaikum!

Kamu suka minum teh? Saya suka banget. Apalagi minum es teh manis. Duh, nyegerin banget. Bikin semangat lagi setelah menyeruput segelas es teh manis. Tanpa es pun, saya juga suka. Teh manis hangat jadi favorit ketika diterpa udara dingin atau sebagai minuman pembatal puasa seperti sekarang ini.

Omong-omong puasa, tepat sebelum puasa pertama dimulai, saya hadir di suatu acara keren. Yaitu acara Icip Bareng Teh Indonesia dan Kuliner Bogor pada hari Sabtu 4 Mei 2019 di Conextea House, Jalan Danau Poso Tegallega Bogor. 

Acara ini digelar oleh Belanga Indonesia. Saya sendiri datang sebagai Belanga Agent. Belanga Agent adalah sebutan untuk tim dari Belanga Indonesia yang ikut berkontribusi menularkan jajanan kuliner lokal di kota masing-masing.

Selengkapnya tentang Belanga Agent kapan-kapan saya ceritakan ya. Maklum, saya anak baru. Baru diangkat jadi Agent bulan April kemarin. Jadi pengalaman saya belum banyak seputar Belanga Agent.

Saat saya tiba di lokasi, acara belum dimulai. Saya ikut duduk bersama peserta lain. Tidak lama, Anisa sebagai Community Caretaker Belanga Indonesia membuka acara. Anisa menjelaskan tentang Belanga Indonesia dan juga tentang Belanga Agent kepada peserta. 

Belanga Indonesia adalah salah satu media kuliner berbasis komunitas. Belanga Indonesia menjadi wadah kontributor untuk pencinta kuliner nusantara yang ingin melestarikannya bersama. Kuliner Indonesia itu unik dan otentik. Sepatutnya untuk dikenal lebih luas di masyarakat dan supaya kaum milenial jaman now ikut bangga dengan kuliner Indonesia. 

Acara Icip Bareng rutin diadakan oleh Belanga Indonesia. Tujuannya untuk lebih mendalami makanan dan minuman khas Indonesia berikut bahan pembuatan dan cerita dibalik kuliner tersebut. Icip Bareng pertama misalnya, yaitu icip kuliner khas Papua. Menarik bukan?

Acara Icip Bareng kali ini adalah mencicipi teh dan kuliner khas Bogor. Bukan sekedar icip-icip, acara kali ini merupakan semi workshop. Peserta mendapat ilmu seputar teh Indonesia dan mencicipinya. 

Sebagai nara sumber workshop adalah Redha Ardias, Co-Founder Sila Tea House dan konsultan bisnis yang mendalami teh Indonesia. ⁣Lewat Sila Tea House dan Conextea, Redha mempromosikan bahwa teh Indonesia punya kualias juara yang layak dinikmati oleh masyarakat Indonesia sendiri. Karena teh Indonesia yang punya kualitas spesial lebih banyak diekspor dan masyarakat hanya menikmati teh berkualitas rendah.


Redha Ardias

Turut hadir founder Sila Tea House Bunda Iriana Ekasari. Beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Teh Indonesia Bidang Kerjasama dan Dewan Pembina Asosiasi Spesialty Tea Indonesia. Bunda ikut sharing seputar kegiatan Sila Tea House dan cerita tentang uniknya teh Indonesia.  

Penggemar teh dan penikmat teh kualitas premium adalah sasaran bagi Sila Tea House. Selain mengadakan workshop edukasi tentang teh, Sila Tea House juga menjual teh kualitas premiun di Blanja.com, Shopee, dan Tokopedia.


Bunda iriana Ekasari

Satu lagi pakar teh yang turut hadir di tengah peserta workshop. Yaitu Ibu Rohatati Nugraha yang akrab disapa Ibu Oha. Beliau adalah pakar teh lulusan dari IPB Bogor dan ikut menjelaskan tentang proses pembuatan teh mulai dari pemetikan, proses produksi dengan dikeringkan atau dioven, sampai bisa dipasarkan ke masyarakat luas.

Ibu Rohatati Nugraha


Menikmati Teh Bukan Sekedar Minum Teh

Kenapa kita menikmati teh?

Menurut Redha, Indonesia adalah negara peminum teh dan bukan penikmat teh. Jadi hanya sekedar minum teh saja tanpa tahu asal dan proses pembuatannya. Padahal negara kita ini punya kualitas teh yang lebih baik dari negara lain lho!

Aneka teh dalam toples

Budaya minum teh tidak ada di Indonesia. Sementara negara lain punya budaya minum teh yang dijadikan seremonial atau acara penting. Misalnya upacara minum teh di Jepang dengan perlatan teh dari bahan kayu dan keramik. Atau upacara teh yang ada dalam adat pernikahan Tiongkok. 

Begitu pentingnya teh di Jepang, teh menjadi penanda untuk menghargai tamu yang datang ke rumah. Tuan rumah dianggap tidak sopan jika tamu tidak disuguhi teh. Teh Jepang terkenal dengan banyak variannya yang nikmat, misalnya teh hijau matcha dan sencha.

Sementara di negara Timur Tengah, menyajikan teh dilakukan dengan istimewa. Yaitu menggunakan teko dari bahan perak atau emas. Tampilan teko yang menarik ini membuat kagum dan meningkatkan gengsi.

Beda lagi dengan gaya minum teh di Eropa. Teh disuguhkan secara fancy bersama cemilan manis penggugah selera dengan penampilan yang menarik. Minum teh di Inggris dan Perancis dengan gaya european style ini jadi berasa romantis, ihiy!


Menyimak materi dengan serius

Meski negara kita belum punya budaya menikmati teh yang khas, kita bisa lho menikmati teh Indonesia dengan cara kekinian. Caranya dengan memadukan teh dengan makanan yang sesuai dengan karakter keduanya. Cari jodoh yang pas, gitu.

Momen untuk menikmati teh yaitu:
  • Waktu: bisa pagi, siang, malam, saat udara panas atau dingin. 
  • Acara: me time, keluarga, kumpul bareng teman, diskusi, kencan.
  • Aktivitas: sarapan, makan siang, tea break, makan malam, saat jam kerja, waktu santai.
  • Tujuan: kesehatan, santai, sedang berpikir, relaksasi, dan sebagainya.
Menurut Redha, budaya minum teh di Indonesian itu kurang sehat. Ingat istilah 'wasgitel"? Minum teh di Indonesia ya seperti itu, tehnya wangi, sedep, kentel. Tidak ketinggalan gula pasir atau gula batu sebagai pemanis. Plus teman-teman pendamping teh yaitu pisang goreng, dan aneka kue serta gorengan lainnya. 

Kenapa nggak minum teh pahit aja sih? Sis, hidup itu sudah pahit. Masa harus minum teh pahit?! Ahaha nggak deng, nggak ada hubungannya teh pahit dengan kepahitan hidup. Memang sudah kebiasaan orang Indonesia suka teh manis, sama kayak saya.

Ada kualitas ada harga. Teh yang berkualitas punya harga yang lain dari teh yang dijual di pasaran. Misalnya teh kering premium dijual mulai harga 60 ribu dengan white tea sebagai teh temahal dengan harga 200 ribu untuk 45 gram.


Belajar sambil Icip-icip Teh Indonesia

Usai mendengarkan cerita tentang teh, peserta dikenalkan tentang berbagai jenis teh Indonesia yang berkualitas. Ada white tea, green tea, black tea, lemon grass tea, white peony, silver needle, yellow tea, dan masih banyak lagi. Toples-toples kaca mungil berisi contoh teh dalam bentuk kering diedarkan. 


Ternyata teh itu ada banyak macamnya ya!


Prime black tea

Kenapa namanya bahasa Inggris semua? Teh Indonesia berkualitas ini diimpor ke luar negri. Jadi sudah go internasional gitu. Ini semua adalah specialty tea, teh kualitas terbaik yang diolah secara khusus. 

Jujur, sepertinya saya belum pernah nyobain teh Indonesia yang berkualitas. Seperti sudah diceritakan di paragraf sebelumnya, teh yang beredar di masyarakat Indonesia adalah teh kualitas rendah karena yang bagus diimpor semua. Sebagai pembanding, diedarkan juga sample teh celup dalam berbagai merk.


Sample teh celup di pasaran

Kayak gimana sih teh yang berkualitas itu? Teh berkualitas tinggi specialty tea punya ciri salah satu atau beberapa poin berikut: pucuk daun khusus, perkebunan tersendiri, dijual secara khusus, teh organik, teh langka, teh dengan rasa khusus.  


Asian Unitea ada bunganya


Lewat toples-toples berisi teh kering, peserta bisa menyentuh dan mencium aromanya. Bahkan ada juga yang bisa langsung dimakan seperti teh silver needle. Saya coba satu, hmm enak! Baru dikunyah dikit aja udah enak, pas jadi minuman teh pasti lebih nikmat lagi rasanya.


Silver needle

White tea menduduki peringkat tertinggi dalam strata teh. Teh ini punya kandungan anti oksidan 12 kali lebih tinggi dari jus jeruk, lho. Bisa bikin awet muda, ihiy! Pasti pengen dong.

Cara memetik white tea juga nggak sembarangan. Yaitu dengan mengambil pucuk daun teh teratas yang masih tergulung. Hasilnya jadi terbatas dalam 1 lahan perkebunan hanya bisa menghasilkan sekitar 3 kg white tea dibandingkan black tea yang bisa menghasilkan panen sampai 1 ton. 

Ibu Oha ikut menambahkan, bahwa memetik pucuk daun teh harus hati-hati. Misalnya untuk white tea harus dipetik pakai tangan. Teh jenis lain biasanya dipetik pakai pake gunting atau mesin. Kelemahan memetik dengan mesin adalah bisa merusak tanaman tehnya. Paling aman ya pakai gunting khusus untuk memetik pucuk daun teh, jadi tidak semua bagian terpetik dan bisa diambil untuk panen berikutnya. 


Ibu Oha menjelaskan tentang proses memetik teh

Jadi teh itu bisa berbeda macamnya tergantung cara petik dan pengolahannya. Green tea, misalnya. Teh jenis ini dipetik langsung dari pucuknya yang masih hijau. Setelah dipetik, teh menjalani proses pelayuan dan pengeringan. Ada juga yang langsung ke proses pengeringan. Juga ada proses teh yang difermentasi dan menjalani proses enzimatis, misalnya teh oolong (istilah chinese) alias red tea atau yellow tea.


Taksonomi daun teh

Sambil mengamati isi toples, satu per satu gelas minum diedarkan sesuai jenis teh yang tengah dijelaskan. Baristea Sila Tea House sudah meracik teh spesial untuk semua peserta. Teh disajikan tanpa gula ya.


Menyiapkan teh untuk diicip oleh peserta

Oia, untuk menikmati teh itu ada caranya lho! Bukan langsung glek aja. Menikmati teh tidak sama dengan minum teh. Redha pun menjelaskan tiga tehnik atau metode untuk menikmati teh, yaitu:
  1. Sniff (hirup). Hirup aroma teh sebelum diminum. Nikmati harumnya teh.
  2. Slurp (seruput). Seruput teh sedikit untuk membasahi mulut, telan. Kemudian seruput teh agak banyak. Putar di dalam mulut (seperti mau dikumur). 
  3. Sense (rasakan).
Cara memegang gelas juga harus cantik. Pakai gelas kecil. Pegang gelas dengan tangan kanan, yaitu gelas teh diantara telunjuk dan jempol. Kemudian tangan kiri juga bisa ikut andil, yaitu memegang bagian bawah gelas. 


Cheers!

Rasa hangat teh bisa membuat rileks. Bahkan bisa menghilangkan pusing dengan menaruh gelas teh hangat di antara dua alis. Redha pun mencontohkan caranya. Saya dan peserta lain mengikuti. Eh iya, enak, hangat! Rasanya juga nyaman.


Berbagi teh

Setelah menikmati satu jenis teh, jangan lupa bilas dengan air putih. Tujuannya agar aroma teh sebelumnya terbilas dan siap untuk menikmati teh berikutnya.

Selain metode menikmati teh, jangan lupa resapi dan ingat rasanya. Caranya dengan tahapan kesan sebagai berikut: 
  • First notes: rasa umum yang pertama muncul saat dicicipi.
  • Main notes: rasa dominan yang terasa di mulut dan tahan lama.
  • Aftertaste: rasa yang muncul setelah teh diminum.


What do you feel setelah menikmati teh barusan?

Selengkapnya mengenai karakteristik teh setelah dicicipi bisa dilihat dari taste wheel yang dipajang di dinding Sila Tea House berikut ini:




Taste wheel chart

Teh pertama yang saya nikmati adalah teh kayu manis levare. Aroma kayu manisnya kerasa banget. Kemudian moca sweet, black tea floral, white tea,  green tea, yellow tea, red tea, terus apa lagi ya. 
Saya lupa sudah minum berapa gelas, haha. Perasaan banyak tapi nggak kerasa karena menikmati banget minum teh kali ini.


Tanpa gula pun sudah enak

Food Pairing Teh dengan Kuliner Khas Bogor

Setelah mencicipi teh, waktunya food pairing! Jadi bukan cuma icip teh bareng dan dapat pengetahuan tentang teh. Food pairing adalah memadukan makanan dengan minuman yang tepat. Food pairing harus saling melengkapi satu sama lain dalam segi rasa. Bukan karena satu minuman jadi menghancurkan rasa makanan.


Aneka teh Indonesia (foto: IG @belangaindonesia)

Food pairing teh Indonesia dengan kuliner khas Bogor. Mulai dari kuliner khas Bogor yang legendaris, kuliner peranakan, sampai kuliner buat oleh-oleh yang hits. Beberapa makanan memang sudah langka saking legend-nya, seperti dodongkal. Makanan lainnya adalah papais ketimus, mochi, lasagna gulung, lapis talas Bogor, dan nasi kebuli.


Icip-icip bareng yuk!

Penasaran nggak sih, teh jenis apa dipadukan dengan makanan apa supaya rasanya jadi nikmat dan saling melengkapi? Peserta yang penasaran pun ikut hepi saat acara food pairing mulai ditandai dengan dibukanya makanan di balik layar. Eng ing eng...




Dipilih dipilih kuliner Bogornya...

Duh kelihatan enak semua!

Food pairing pertama adalah kuliner khas Bogor dodongkal. Kue tradisional dari tepung beras, kelapa muda, dan gula aren ini cocok disandingkan dengan teh white peony. Teh white peony diproses seperti white tea. Rasanya antara green tea dan white tea, Pas banget!


Dodongkal

Papais ketimus adalah kuliner khas Bogor berikutnya. Kudapan berbungkus daun pisang berisi singkong ini cocok disandingkan dengan yellow tea. Saya nggak sempat memfoto ketimus dan pasangannya. Jadi saya pajang foto papais ketimus dari stok foto pribadi ini aja ya sebagai gantinya...


Papais ketimus

Kembali hadir yang manis, kali ini kuliner peranakan mochi disuguhkan dengan white tea. Rasa manis moci cocok banget berpadu dengan karakter white tea. Selain dengan white tea, moci yang tidak terlalu banyak rasa manis masih nyambung juga disajikan bersama white peony dan green tea. 


Moci

Masih kuliner peranakan, laksa bogor disuguhkan. Makanan berkuah santan dengan bihun dan sayuran toge serta oncom ini cocok disajikan dengan teh yang rasanya segar. Saya pilih memakan laksa bogor dengan minuman green tea moctail dengan madu. Hmm, enak! Minum dengan green tea biasa masih mecing kok. Atau sama lemon tea apalagi!


Laksa bogor
Lemon tea dingin

Ada lagi kuliner kekinian yang hits di Bogor, yaitu lasagna gulung. Pasta ala Italia yang divariasikan dengan cara digulung ini rasanya gurih. Paduan teh yang tepat adalah red tea atau prime black tea. Bisa juga dengan lemon grass, yellow tea, dan levare black tea.


Lasagna gulung
Kuliner kekinian satu lagi yang ngetrend jadi oleh-oleh adalah lapis talas Bogor. Kue bolu dari bahan talas yang banyak terdapat di Bogor ini rasanya manis. Cocok bersanding dengan teh white peony atau white tea. 


Lapis bogor

Terakhir, kuliner khas Arab berupa cemilan kurma dan kacang Arab disandingkan dengan white tea atau black tea. Icip-icip ditutup dengan hidangan nasi kebuli kambing untuk makan siang peserta. Nasi kebuli cocok bersanding dengan lemon grass black tea atau levare black tea moctail. Green tea juga cocok untuk menetralisir kolestrol dari nasi kebuli dan menghilangkan rasa amis daging kambing. 


Nasi kebuli kambing

Alhamdulillah, habis icip-icip langsung kenyang deh. Oia, saat icip-icip peserta boleh pilih sesuai selera, mau minum teh yang mana untuk kuliner yang sedang disajikan. Tentu saja paduan teh sudah dipilih oleh Sila Tea house. Jadi pasti nyambung rasanya karena sudah sesuai antara karakter teh dengan jenis makanannya.

Setelah diamati, ternyata white tea cocok untuk teman kudapan ringan yang rasanya tidak terlalu manis. Green tea cocok dengan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi, seperti nasi kebuli atau seafood. Red tea dan yellow tea juga cocok untuk makanan berlemak. Redha menambahkan, untuk penyuka makanan pedas cocok minum black tea karena rasanya yang pahit bisa menghilangkan rasa pedas.

Seneng banget bisa ikutan acara keren ini. Kalau kamu mau ikutan belajar tentang teh Indonesia, bisa cek akun Instagram Sila Tea House (@silateahouse) ya! Atau mau ikut acara icip-icip kuliner Indonesia lainnya? Pantengin terus infonya di akun Instagram Belanga Indonesia... hyuk!


Belanga Indonesia
Instagram: @belangaindonesia
Twitter: @BelangaID
Facebook Fanpage: Belanga Indonesia
Youtube: Belanga Indonesia
Website: www.belanga.id

43 comments

  1. Seru banget ya kak acaranya dan ternyata aku juga baru tau kalau macam2 teh itu ada banyak ya..

    ReplyDelete
  2. Seru banget acaranya, aku mupeng deh teh. Iya, teh celup yang kita minum itu kelas rendah karena yang bagus diimpor huhu tahu pas berkunjung ke kebun teh Karanganyar. Penasaran rasa teh premium..

    ReplyDelete
  3. Wah mba aku baru tahu tentang white tea dan black tea selama ini ya memang hanya peminum bukan penikmat hahaha..
    metiknya pake tangan bener-bener juga treatment ya mba buat white tea ini aku jadi pengen cicip apalagi sama mochi

    btw udah lama aku ga nemu papais katimus wkwkwk dulu mah lagi di kampung tiap sore ada yang jual :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya papais ketimus susah nyarinya. aku nemunya di mamang bajigur aja :D

      Delete
  4. Aku juga suka ngeteh. Pernah lihat macam-macam teh waktu ke perkebunan teh di Dieng, wanginya hmm...

    ReplyDelete
  5. Wah ternyata ada banyak ilmu yang bisa diabil dari Teh yah teteh hehe. Btw, kok jajananya bikin ngiler yaa teh heuuuu

    ReplyDelete
  6. Waduh, seru banget mba acaranya, aku paling suka acara workshop tentang teh. Wah sesudah belajar baru icip2 kuliner nusantara ya.
    Cusss aku langsung ke IG nya deh..

    ReplyDelete
  7. wahhh seru banget nihh acaranya mbak
    btw nama saya juga Redha lho.
    hahaha

    ReplyDelete
  8. Saya suka teh yang nasgithel.
    Tapi kalau sedang tak enak badan, pusing, masuk angin atau mabuk perjalanan, saya biasanya minum teh tawar yang kental. Tak lama kemudian, badan jadi enakan lagi

    ReplyDelete
  9. Acara dan event ginu jarang ada di tempat, seru dan asik acaranya

    ReplyDelete
  10. Mupeng sama segala macem tehnya. Aku penggemar berat teh... huhuhu

    ReplyDelete
  11. Aku nih kalau minum teh suka tergantung momennya, apalagi mamahku dirumah doyan banget sama teh. mulai dari segala teh dinyobain yang kadang aku bingung sendiri sama beraneka teh yang dia punya. Bisa mengenal berbagai macam teh gini pasti seru banget ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. coba ajak mamahnya ke acara icip2 teh, pasti beliau seneng banget :)

      Delete
  12. Saya juga penggemar teh, apalagi kalau badan udah agak ga enak dan perut begah minum teh hangat bisa sedikit menjadi rileksasi. Tapi kalau dipikir iya juga ya...ko di negeri kita ga ada tradisi khusus minum teh
    Di Asia lain bahkan jadi tradisi

    ReplyDelete
  13. Dulu, aku gak suka banget minum teh, tp mama tu rutin bgt minum teh stiap hari. Akhirnya aku ikutan, pas googling manfaat Teh ternyata bxk banget

    ReplyDelete
  14. Masya Allah, ilmunya banyak banget.. Iya ya, kita ini penghasil teh terbaik, tapi yang membudaya justru budaya minum kopi di warkop.

    Tapi di Solo, angkringan-angkringan itu bersaing untuk menyajikan teh terenak lho, Mbak. Cuma ya seperti yang Mbak bilang, budayanya adalah budaya teh wasgithel. Wangi, panas, legi (manis), kenthel. Dan minum tehnya pakai gelas jumbo, wkwkwk.. Ngga ada pegang gelas dengan cara cantik pakai jempol dan telunjuk kanan, lalu dibantu pegang bagian bawah gelas dengan tangan kiri, wkwkwk...

    ReplyDelete
  15. Budaya minum teh dengan gula di Indonesia itu lahir karena dulu saat jaman penjajahan (di Jawa disebut "jaman ora enak"), masyarakat kita cuma bisa membeli teh bermutu rendah. Akhirnya biar terasa lebih nikmat, tehnya pun diberi gula. Konon seperti itu. Teh berkualitas harusnya tetap enak saat dinikmati tanpa gula sekali pun, dan lebih sehat hehe. Lihat saja budaya minum teh di Jepang, Cina, atau Eropa, nggak pake gula kan :D

    Aku lebih suka kopi daripada teh. Bicara soal teh, aku suka teh-teh di "Jawa", karena kentel, agak pahit, dan biasa disajikan dari teh serbuk (bukan teh celup). Cuma teh celup merek tertentu aja yang cocok di lidahku, teh celup paling terkenal itu pun aku nggak suka :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah makasi tambahan informasinya, mas.
      jadi inget pas acara jg sempet disinggung soal kenapa thai tea isinya rupa2 begitu. ternyata untuk menyamarkan rasa teh kualitas rendahnya biar jadi nikmat rasanya.

      Delete
  16. Wah ini menarik bangeet mba. Seperti juga kopi, teh di Indonesia pun kaya rasa, aroma dan varian. beruntung bisa ikutan workshop seperti ini mba. Aku termasuk suka mencicipi aneka teh yang ada di dunia..

    ReplyDelete
    Replies
    1. aih senengnya mak indah udah icip rupa2 teh dunia. aku baru icip yg instan dari turki doang :D

      Delete
  17. Lengkapnyooo
    Cium, seruput dan rasakan emang sensasi saat minum teh
    Dan senengnya minum teh makan apa aja cocokkk hahaha

    ReplyDelete
  18. Aku suka banget es teh. Rasanya paling bisa melepas dahaga. Hehe

    Dulu, kirain hanya kopi yang banyak macamnya. Ternyata teh pun banyak sekali jenisnya ya. Mgkn perlu dibuat film filosofi teh biar makin hits. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada filosofi teh. kudu dipelajari secara mendalam dalam waktu khusus :D

      Delete
  19. setelah baca artikel ini, akhirnya nyadar banget kalau ilmu per-teh-an saya masih nol.. hahahaha

    ReplyDelete
  20. Wah, saya langsung ngiler kalau baca atau lihat macam-macam teh begini. Sila Tea House jual macam-macam teh begini, atau ini semua lengkap cuma karena lagi ada acara saja?

    ReplyDelete
  21. memang selalu ada macam2 teh di sila tea house

    ReplyDelete
  22. Acaranya top banget neh mbak, aku kebetulan suka teh pernah juga ikut perkumpulan pecinta teh tapi udh lama grupnya bubar. Teh yang dari bunga gitu memang lebih enak.

    ReplyDelete
  23. aku suka banget teh wisata kebun teh, daerah2 yang ada kebun teh selalu dimampiri kebun tehnya, termasuk katanya teh Kayu Aro yang disukai bangsawan Eropa
    tapi aku baru tau lho ada white tea..
    coba ah cari informsi dari link yang teh Inna bagi, thanks ya teh

    ReplyDelete
  24. Suka sekali tulisannya. Sekali baca infonya banyak. Dan banyak yg Saya baru tahu. Teh itu kompleks ternyata. Mesti dicobain semuanya

    ReplyDelete
  25. Menikmati teh baik pagi, siang, sore atau malam mah asik aja.. Plus pula lihat nasi kebuli kambing, et dah gagal fokus saya 😂😂

    ReplyDelete
  26. Wah pengalaman yang luar biasa.. jadi nambah banyak ilmu tentang teh.. mau intip ah teh2nya Sila tea di ecomm.. makasi sharingnya mba

    ReplyDelete
  27. Seru banget mbak, bisa belajar tentang teh smbil icip kuluner Bogor yg nampak enak semua ituuu.

    Duh, qaku ngerasa teh kualitas rendah dari Indonesia aja udah enak, gimana yg teh premium nih.

    ReplyDelete
  28. Wah, lengkap banget tulisannya. Pengetahuan baru banget nih buat saya. Ternyata varian teh sebanyak itu ya, ada yang memang sudah manis dan ada yang memang defaultnya pahit seperti black tea.

    Jujur, kalau saya lebih suka teh dibanding kopi. Tapi jaman sekarang banyaknya warung kopi, nggak ada warung teh. Kalau ada tempat kekinian yang menyajikan teh sebanyakini, saya rasa akan memberikan "rasa berbeda" ditengah banyaknya warung kopi.


    Aoal menghirup, saya kerap melakukan ini sebelum minum teh. Ternyata memang itu masuk salah satu tata cara menikmati teh ya.

    Terima kasih mbak untuk artikelnya yang bagus banget :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga lebih suka teh daripada kopi :D
      terima kasih bang sudah mampir

      Delete
  29. Penasaran pengen minum teh yang kualitasnya premium pasti sedap banget ya Teh..

    ReplyDelete
  30. Kalau orang Sunda ada kebiasaan ngeteh. Biasanya pagi atau sore. Ngumpul sambil dihidangkan teh dan rebus singkong. Teh tawar dengan warna merah menyala atau kadang teh batangnya yang sepet. Tapi tetap istimewa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasi penjelasannya mba lina. kalo di rumah mertua di ciapus seringnya ngopi bareng pas pagi dan sore :D

      Delete
  31. Seru banget acaranya, Mbak. Nama-nama tehnya sungguh asing, ketahuan deh saya bukan penikmat teh. Tapi saat minum teh rasanya memang ada rasa tenang yang beda dari biasa. Apalagi kalau menikmati teh, ya? Pasti lebih lebih lagi rasanya.

    ReplyDelete

Yuk, beri tanggapan dengan bahasa yang sopan dan tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih ^_^