ISB Ngopi: Serunya Menjadi Food Blogger (Berbagi Kisah Seputar Blog Dapur Ngebut)


Assalamualaikum, 

Pada hari Rabu tanggal 11 Juli 2013 kemarin, saya diberi kesempatan menjadi nara sumber di acara #ISBNgopi yang diadakan oleh Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB). Saya diminta untuk sharing seputar aktivitas sebagai food blogger. Acara berlangsung di Twitter pada malam hari. Cucok bukan buat ngobrol santai sambil ngopi?

Berhubung ini kali perdana saya menjadi nara sumber, jangan tanya kayak apa groginya. Apalagi di awal acara saya yang gaptek ini kagok banget begitu kedua anak saya pulang dari mesjid dan minta makan. Hadeuh riweuh, jadi weh saya pakepuk olangan, hehe.

Beruntung 2 boyz mau mengerti setelah saya bilang membantu dan mereka makan malam sendiri dengan tenang. Saat acara berlangsung, banyak mensyen yang bikin saya siwer. Jadi, mohon maaf jika saya tidak sempat membalas satu-satu. Waktu tayang acara yang terbatas membuat saya tidak bisa lebih banyak berinteraksi. Sekali lagi, maaf ya.

Sebagai ucapan terima kasih untuk ISB dan teman-teman blogger yang sudah ikut berpartisipasi, berikut saya buat ringkasan pertanyaan yang diajukan saat acara. Semoga bermanfaat...

Hallo Mba Inna, sejak kapan Mba menulis blog? Mengapa lebih tertarik ke niche Kuliner Mba? 
Saya menulis blog sejak tahun 2011 di blog Emak Riweuh. Tepatnya waktu tinggal di Kalimantan. Awalnya, blog saya berisi petualangan keluarga selama merantau. Tahun 2013 menetap di Bogor, bikin blog lagi bertema lifestyle dan resep masakan bernama blog Inna Riana. Nyadar kok banyakan resepnya, bikin blog khusus masakan yaitu Dapur Ngebut. Tujuannya biar lebih fokus pada niche kuliner dan biar makin semangat masak.   

Bagaimana kiat Mba mengatur jadwal pembuatan resep masakan yang diolah juga menjadi sebuah artikel? 

Kiat mengatur jadwal pembuatan resep masakan jadi tulisan ala blog Dapur Ngebut:
  1. Tentukan mau masak apa 
  2. Hunting resep (saya lebih sering memodifikasi resep sesuai selera) dan bahan masakan 
  3. Siapkan bahan masakan sesuai takaran lalu difoto 
  4. Tulis di notes jumlah takaran (misalnya terigu berapa gram) 
  5. Saat memasak, foto setiap langkah 
  6. Foto masakan yg sudah jadi 
  7. Edit foto 
  8. Tulis di blog 

Konten-konten apa sajakah yang biasanya tertuang dalam blog dapurngebut? Selain berbagi resep masakan dan review kuliner?
Konten di blog Dapur Ngebut kebanyakan berisi resep masakan. Review produk makanan dan jika kebetulan ada tawaran produk. Review tempat makan jika habis makan di tempat yg enak dan sempat mengambil fotonya. 
Ada juga blogpost kolaborasi, yaitu Wajan Ngebut bareng Hot Wajan-nya @hmzwan. Juga guest post dari food blogger lainnya (belum dikembangkan lagi)

Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun komposisi konten dalam blog kuliner? Share dong do and don't nya...
Untuk konten blog kuliner, khususnya resep makanan, komposisi resep yang ditulis harus benar. Nanti yg ngikutin resep dan masak, bisa gagal kalo nggak bener, hehe. 
Sedangkan untuk review produk atau tempat makan harus menampilkan kelebihan (dan kalau ada kekurangannya juga) dari produk atau tempat makan tsb. Tidak ketinggalan, hal penting di blog kuliner adalah foto. Biar kelihatan jelas bahan atau masakan yg diulas di blog. 
Jadi kita kudu jujur kalo lagi ngomongin makanan di blog. Kalo enak bilang enak. Kalo nggak enak ya bilang nggak enak juga.


Pantangan yang tidak boleh dilakukan?
Yang pantang dilakukan di blog kuliner itu menurut saya membohongi pembaca. Bilang masak A, tapi di foto hasilnya masakan B. Saya pernah lho nemu yg gitu. Mungkin dia gagal masak tapi gengsi mengakuinya.

Yang masak orang lain, yang upload kita, berarti dilarang keras ya Mba? Karena bagian dari hak cipta?
Kalo itu mah iya pelanggaran hak cipta, masak hasil karya kita diaku orang lain. Saya sendiri sering gagal masak. Padahal udah motret bahan dan step by step. Saya nggak posting di blog. Saya ulang lagi langkah masak sampai nemu hasil yang pas.

Intinya harus telaten ya Mba? Nah Sobat ISB jangan pantang menyerah ya jika uji coba resep masakan :)


Apakah dapurngebut juga mengutamakan konten untuk Instagram dan You tube? Infokan akunnya ke Sobat ISB Mba 
Dapur Ngebut baru punya Facebook Fanpage dan Instagram dulu. Mau bikin Youtube kok belum pede, hehe. Follow ya kakak, nanti difolbek :D

Mba Inna sudah menjuarai apa saja dari kegiatan ngeblog sambil memasak? 
Dari hobi masak sambil ngeblog, lomba yg sudah dimenangkan dan ada hubungannya dengan kuliner yaitu: Pemenang Hiburan Challenge Bakmi Mewah, Juara 3 A&W Jappanese Curry Premium Mixbowls Blogger Competition, Juara kedua dari Morinaga Chil-Go! Writing Competition, Juara 2 writing competition Umami Food Marathon, Pemenang Hiburan Skippy Peanut Butter Blog Competiton, Juara 1 Ramadhan 1439H Blogging Challenge, Juara 1 Lomba Blog Slim & Fit 
Saya juga pernah ikut kompetisi memasak lewat seleksi lomba foto dan meraih juara 7. Selengkapnya saya ceritakan di sini


Siapa inspirasi Mba Inna dalam hal membuat konten blog masakan yang paling influence? 
Terpacu buat ngeblog lebih baik karena kesengsem sama Mbak @bundadidi yang sukses dengan blog kulinernya www.diahdidi.com. Resep di blog Mbak Diah ada baaanyakk dan mudah diikuti. Plus foto2nya cetar bikin ngiler. 

Bagaimana tip Mba Inna dalam menciptakan resep masakan yang beragam dari jenis bahan baku yang murah meriah? 
Bisa bikin menu masakan variatif itu awalnya karena sering terpaku galau di warung sayur, bingung mau masak apa. Apalagi pas tanggal tua, haha. Ingat suami dan anak2 butuh masakan yg beda biar nggak bosen, saya sering buka buku resep untuk inspirasi memasak. Lama-lama terbiasa masak beraneka ragam dan bahkan masak dalam jumlah yg banyak.  

Contohnya mba? Satu aja
Contoh menu kesukaan anak2 itu misalnya naget. Nah, saya kreasikan jadi sate naget. Atau bikin bayam krispi biar mereka mau makan sayur.
Cari inspirasi resep masakan dari mana? Kalau jaman skr gampang, tinggal gugling, muncul deh bejibun resep. Kalau saya lebih suka buka2 sendiri koleksi buku masak. Beberapa buku saya buat dari kliping koran dan majalah, lho. Ada yg masih suka koleksi buku masak spt saya? 

Kliping resep masakan

Buku masak, tabloid, majalah, dan buku catatan resep


Pertanyaan dari  @Arkian_Widi: Kenapa sering modifikasi sendiri kak? Apa resep modifikasi paling favorit?
Saya sering memodif sendiri bahan masakan supaya disesuaikan dg selera keluarga. Misalnya, kurangi jumlah cabe. Modif favorit biasanya masakan sehari2 yg gampang diutak-atik

Pertanyaan dari @ajenghimme: Mbak, resep yang paling banyak diminati oleh pembaca sampai saat jni resep apa? Western-kah, masakan lokal-kah?
Resep yg paling diminati pembaca itu resep masakan lokal dan postingan tentang memasak banyak untuk acara ultah anak2

Pertanyaan dari @PenaLiswanti: Mba @EmakRiweuh nanya donk. Menu yang paling spesial di blog dan sangat berkesan itu tentang apa. Baik dari pembuatan kontennya hingga masak
Sebenarnya buat saya semua menu itu istimewa krna dimasak dgn perjuangan, hehe. Tapi yg paling berkesan itu bikin postingan tentang masak banyak untuk acara. Udah mah riweuh banyak pasakan, sempet2nya buat bikin postingan blog pula haha

Pertanyaan dari @uciggg: klo buat blog khusus masak, dipindahin nggak mba yg lama2?
Pas bikin blog baru, langsng impor semua postingan masak dari blog yang lama. Jadi nggak dobel konten ada di dua blog. Biar aman nggak disemprit gugel :D

Pertanyaan dari @kurniaameliaa: Mama Ina bagi tipsnya donk biar ga males habis masak lalu foto ? Saya kadang suka udah males aja GT kalau selesai masak
Sebenernya saya sering ngerasa yang sama, udah lemes duluan. Mau motret abis masak kok malah capek, hehe. Makanya ada yang bilang kalo mau foto makanan, jangan masak sendiri karena bakal capek duluan. Lha mau begimana lagi karna kita sendiri emak2 yang kudu masak, ya kan? Jadi tipsnya adalah: jangan males, kudu setrong, haha! 

Pertanyaan dari @RiriRestianiY: Mbak inna @EmakRiweuh kalo untuk sesi foto makananya dan proses pembuatan dibantuin atau foto sendiri juga?
Saat memasak, dulu saya dibantu oleh asisten rumah tangga. Tugasnya hanya mencuci, merajang bahan, dan mengulek bumbu. Proses memasak selanjutnya saya yang mengerjakan. Sekarang beliau sudah berhenti kerja untuk mengurus suaminya yang sakit. Jadi, seluruh proses memasak saya kerjakan sendiri.
Sedangkan untuk memotret makanan, seluruhnya saya kerjakan sendiri. Mulai dari menyiapkan properti foto, menata bts, memotret, sampai beres-beresnya juga. Riweuh emang. Untung ada tripod sebagai penyelamat. Jadi tangan saya yang satunya bisa megangin reflektor sambil motret.  

Apa harapan Mba Inna ke depannya untuk dapurngebut? Apakah Mba Inna suatu saat bersedia jika ada yang mengajak menjadi mentor food blogger? 
Harapan saya buat blog Dapur Ngebut sebenarnya nggak muluk-muluk. Sama seperti harapan saya pada blog 'asuhan' saya yang lain. Yaitu berharap blog ini bisa bermanfaat bagi siapa saja.
Khusus buat blog Dapur Ngebut, ada harapan terselubung... yaitu mewariskan resep masakan saya buat para menantu perempuan saya nanti. Maklum, tiga anak saya laki semua. Jadi, kalau mereka kangen masakan emaknya, tolong ya para mantu, masak aja apa yang ada di blog Dapur Ngebut, hehehe
Jika suatu saat ada yg mengajak saya untuk jadi mentor food blogger... aduh, saya merasa tersanjung duluan karena belum merasa jadi apa-apa di dunia food blogger. Insha Allah saya bersedia sharing pengalaman pribadi saya dan semoga bisa bermanfaat 

Apa pendapat Mba Inna tentang #ISBNgopi?
Jujur, saya baru tahu acara ISBNgopi ini. Maaf ya. Soalnya lewat magrib saya udah nggak 'gentayangan' lagi di dunia maya. Riweuh ngurusin rumah, hihi. Kecuali request khusus harus onlen malam, baru deh saya nongol. Seperti buat ISB malam ini. Makasih ya udah sharing acara yang bermanfaat. Saya seneng banget bisa ngobrol2 di ISBNgopi. Sudah pasti, saya bakal ikutan nyimak acara ISBNgopi selanjutnya. Sukses terus buat ISB! 

Nah Sobat ISB, obrolan mimin dan Mba @EmakRiweuh sudah berakhir, silakan dicatat ya tips yang sudah dibagikan Mba Inna. Kita jadi tahu kan bahwa membuat konten blog kuliner itu tidak mudah, perlu effort maksimal.Tapi kalau tekun akan terbiasa tentunya #ISBNgopi

1 comment

Yuk, beri tanggapan dengan bahasa yang sopan dan tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih ^_^