Assalamualaikum!
Siapa di sini yang suka makan? Pasti hampir semua orang suka makan. Kalau suka masak? Jawabannya tidak semua orang suka masak. Alasannya bisa karena kesibukan atau memang beneran tidak suka masak.
Sejak jadi emak alias ibu rumah tangga dengan anak, memasak jadi salah satu tugas rutin. Buat emak yang tidak suka masak, pasti punya dapur yang kompornya masih digunakan. Entah buat masak air, menghangatkan makanan, sampai membuat makanan simpel seperti telur ceplok dan menghangatkan makanan yang dibeli.
Dulu saya tidak bisa memasak lho. Waktu baru menikah, masak sayur asem dan masakan lainnya diawali dengan bertanya ke alm Mamah mertua di luar pulau. Karena belum ada smartphone, saya menelpon interlokal pada pagi hari. Nggak heran tagihan telepon rumah jadi membengkak, hahaha.
|
Alhamdulillah sudah bisa masak rendang |
Sambil mengurus anak, saya belajar memasak. Alhamdulillah keterampilan memasak saya meningkat. Memasak jadi rutinitas yang menyenangkan tanpa beban. Tentu saja karena memasaknya dengan penuh cinta untuk keluarga.
Launching Komunitas Emak Koki: Pintar Masak Pintar Makan (P2M2)
Balik lagi tentang suka makan dan memasak. Pernah kepikiran nggak sih pengen bisa pintar masak, nggak cuma pintar makan aja?
Pintar Masak Pintar Makan (P2M2) adalah tagline dari Komunitas Emak Koki. Jadi jangan cuma pintar makan saja, cara masaknya juga harus pintar dong. Apalagi buat keluarga tercinta, pasti ingin menyajikan yang terbaik.
Memasak untuk keluarga inilah yang menjadi latar belakang terbentuknya Komunitas Emak Koki. Bahwa memasak bukan hanya sekedar kewajiban untuk memenuhi kebutuhan makan saja. Melalui kegiatan memasak, kita bisa berkreasi dengan resep masakan. Hasil olahannya beragam dan enak. Dan paling penting makanan tersebut halal, baik dan sehat untuk dikonsumsi.
|
Contoh kreasi: pizza jamur enoki dan bayam |
Komunitas ini beranggotakan para emak (ibu) rumah tangga, calon emak milenial, masyarakat umum, profesional, dan praktisi. Menyatukan anggotanya dalam visi agar bisa menginspirasi dalam memilih, menentukan, menyajikan menu makanan halal dan sehat.
Berikut adalah salah satu postingan di Instagram Komunitas Emak Koki tentang makanan halal:
Komunitas Emak Koki merupakan bagian dari Komunitas Emak Kantoran, yaitu kumpulan emak atau ibu-ibu pekerja. Ditengah kesibukan mengurus rumah tangga dan bekerja, para emak ini bersemangat untuk membuat Komunitas Emak Koki. Tujuan dibentuknya Komunitas Emak Koki, yaitu:
- Sebagai wadah agar anggota komunitas ini bisa belajar bersama, memberi inspirasi dan menggerakkan kesadaran bagaimana memilih, menentukan, dan menyajikan menu enak, baik, sehat, dan halal namun tetap mudah dan praktis diterapkan.
- Mengajarkan anggota komunitas mengenai konsep menu sehat,
- Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan menyadarkan gizi masyarakat melalui informasi di Medsos.
- Memperbanyak followers. Komunitas ini mengusung tagline “Merdeka Memilih dan Menyajikan Makanan Halal, Baik dan Sehat Bersama Emak Koki”.
Pelaksana dan Penanggung Jawab Komunitas Emak Koki digawangi oleh Ibu Ridha Mahyuni selaku Ketua Pelaksana, Ibu Wahyudini sebagai Bendahara, Ibu Ziyadatul Rofita di bagian Humas, dan Ibu Mia Sukmiati sebagai Sekertaris.
Misi Komunitas Emak Koki adalah:
- Meningkatkan kesadar tahuan khalayak akan pentingnya Makanan Halal, Baik dan Sehat.
- Menjadi fasilitator antara profesional, praktisi dan para emak atau cooking enthusiast mengenai menu halal, baik dan sehat.
Dalam rangka mewujudkan tujuan, visi dan misi Komunitas Emak Koki, maka komunitas ini webinar pada acara peluncuran Komunitas Emak Koki. Webinar perdana bertema: Merdeka Memilih Makanan Halal dan Sehat.
Webinar Merdeka Memilih Makanan Halal dan Sehat
Webinar via Zoom online diselenggarakan pada hari Minggu tanggal 17 September 2023 pukul 09.00 -11.00 WIB. Kegiatan ini diisi oleh dua narasumber dengan mengusung tema menarik, yaitu Ibu Rini Suryanti, Specialis Gizi RSUD Leuwiliang dan saya sendiri (ehm) selaku blogger dan content creator.
Acara dibuka oleh MC Ibu Anky Zannati, dimulai dengan dengan tilawah ayat suci Al Qur'an. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Komunitas Emak Koki, yaitu Ibu Ridha Mahyuni. Juga ditampilkan slide perkenalan tentang Komunitas Emak Koki. Setelah slide video berakhir, dengan resmi Komunitas Emak Koki diluncurkan... selamat ya!
|
Ketua Pelaksana Ibu Ridha Mahyuni (foto: Emak Koki) |
Materi webinar dimulai dengan panduan Ibu Herly Novita Sari sebagai moderator. Saya kebetulan sudah beberapa kali bertemu beliau yang berprofesi sebagai psikolog.
|
MC Ibu Anky (atas) dan moderator Ibu Herly (bawah) (foto: Emak Koki) |
Pertimbangan Memilih Makanan Dari Segi Kesehatan
Materi pertama yaitu Pertimbangan Memilih makanan dari segi Kesehatan yang dibawakan oleh Ibu Rini Suryanti, Specialis Gizi RSUD Leuwiliang Bogor.
|
Ibu Rini Suryanti |
Ibu Rini memaparkan tentang pengertian makanan sehat dari berbagai referensi. Salah satunya adalah menurut pendapat Handani (2012): makanan sehat adalah makanan yang tepat untuk menambah nutrisi bagi tubuh.
Fungsi makanan sehat dijelaskan dalam gambar berikut:
Dijelaskan juga tentang ciri dan karakteristik makanan sehat. Yaitu makanan harus memiliki nutrisi seimbang, rendah gula tambahan, rendah lemak jenuh dan trans, tinggi serat, rendah garam, berprotein, makanan alami, bervariasi, dan cukup minum air.
Kandungan makanan sehat terdiri dari: karbohidrat, protein, lemak sehat, serat, vitamin dan mineral. anti oksidan, air, dan kalsium. Dibahas juga tentang makanan yang berbahaya bagi kesehatan. Yaitu makanan yang mengandung formalin, boraks, pewarna makanan, dan pemanis buatan.
Menu makanan sehat adalah menu berisi makanan yang kaya akan gizi seimbang yang diperlukan oleh tubuh. Meliputi padanan lengkap dalam sekali penyajian atau istilahnya: isi piringku. Yaitu setiap makan harus ada: makanan pokok, lauk, sayuran, dan buah. Jangan lupa lengkapi konsumsi air putih sebanyak 6 sampai 8 gelas sehari.
|
Atas: moderator dan saya. Bawah: Ibu Rini |
Tips memilih makanan sehat menurut penjelasan Ibu Rini:
- Baca label nutrisi.
- Pilih makanan segar dan alami.
- Pilih sumber karbohidrat komplek.
- Perhatikan ukuran porsi.
- Variasikan jenis makanan.
- Pilih metode memasak yang sehat.
- Perhatikan kebutuhan individu.
- Minum cukup air.
- Batasi makanan olahan dan makanan cepat saji.
Harus diingat nih untuk membatasi jenis makanan yang asin, manis, dan berlemak karena jika berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Batasi dan kalau bisa hindari konsumsi makanan yang diawetkan seperti ikan asin, daging kalengan, sosis, nugget, dsb. Aturan konsumsi bahan makanan tersebut yaitu:
- Gula max 4 sdm (sendok makan) atau 50 gram per hari.
- Garam max 1 sdt (sendok teh) atau 2 gram per hari.
- Lemak seperti minyak goreng max 5 sdm (sendok makan) atau 67 gram per hari.
Wah, penting banget ya mengetahui batas takaran konsumsi gula, garam dan lemak. Semuanya selalu ada dan kita konsumsi setiap hari. Agar tidak berlebihan dan membahayakan kesehatan, serta terhindar dari penyakit berbahaya seperti diabetes, jantung, kolestrol dan sebagainya.
Tips dan Trik Menyiapkan Makanan Sehat, Bergizi dan Praktis
Materi kedua yaitu Tips dan Trik Menyiapkan Makanan Sehat, Bergizi dan Praktis yang dibawakan oleh saya sendiri. Cerita sedikit, beberapa hari sebelum acara, saya dikontak oleh Ibu Mia (sekertaris Emak Koki). Kebetulan kami teman kuliah satu fakultas. Ketika diminta untuk mengisi materi, saya dengan senang hati mengiyakan.
|
Suasana webinar online (foto: Emak Koki)
|
Tagline blog Dapur Ngebut yang saya kelola ternyata sejalan dengan tagline Komunitas Emak Koki. Dapur Ngebut dengan, "Masak enak dalam waktu singkat". Dan Komunitas Emak Koki: "Pintar Masak, Pintar Makan". Sama-sama ingin menjalankan masak pratis yang sehat.
Menyiapkan makanan sehat yang bergizi jadi tugas kita sebagai ibu untuk menjaga kesehatan keluarga dan mendukung pertumbuhan anak-anak. Pengennya sih bikin makanan yang praktis dan tidak menyita waktu (terutama untuk ibu pekerja).
Jangan sampai kesibukan membuat kita lalai menyuguhkan makanan sehat di rumah ya Bu. Jalan ninja biar nggak ribet masak dengan beli matengan, memberi makanan instan berpengawet seperti sosis atau nugget sesekali dilakukan.
Iya sih, praktis beli matengan. Tapi lama-lama dompet bisa jebol karena beli terus. Juga tidak menjamin masakan tersebut diproses dengan bersih seperti di dapur sendiri.
Betul, praktis kasih nugget saja. Tapi masak mau terus seperti itu? Memberi anak makanan instan berpengawet. Gimana kalau coba bikin nugget homemade dilengkapi dengan sayuran? Tentu lebih sehat dan ekonomis. Seperti pada foto berikut adalah nugget tenggiri wortel dan otak-otak goreng homemade.
|
Nugget tenggiri wortel & Otak-otak goreng |
Terus, gimana caranya supaya kita bisa menyajikan makanan sehat, berigizi, dan praktis? Simak tipsnya pada gambar berikut:
Pada point terakhir adalah memasak praktis dan hemat dengan stok bahan makanan di kulkas. Metode yang digunakan adalah food preparation dan meal preparation. Perbedaan dan keuntungan kedua metode tersebut adalah sebagai berikut:
Food preparation dan Meal Preparation (disingkat Food prep dan Meal prep) ini penyelamat di dapur. Memudahkan kita untuk mengatur menu (nggak galau bingung mau masak apa), praktis karena mempersingkat waktu memasak, dan tentunya lebih sehat plus menghemat biaya.
Food prep berupa bahan makanan mentah (sayur, buah, telur, daging, seafood) dan meal prep adalah makanan matang atau siap olah (ayam ungkep, dendeng gepuk, risol, nugget, siomay, sambal, dsb).
|
Contoh meal prep: dendeng gepuk (atas), gyoza udang wortel (kiri), dan sambal (kanan) |
Intinya, agar sukses menyiapkan makanan sehat dan praktis kita harus meluangkan waktu untuk belanja, menyusun bahan makanan, dan mengolah frozen food buatan sendiri yang lebih sehat.
Usai pemaparan kedua meteri, sesi diskusi dan tanya jawab dibuka. Ada peserta yang bertanya langsung, juga ada yang bertanya via kolom chat. Alhamdulillah semuanya antusias.
Pada sesi tanya jawab, Ibu Rini menjelaskan tentang makanan frozen yang sebaiknya dicairkan dulu sebelum dimasak. Namun ada beberapa jenis frozen food yang proses memasaknya langsung digoreng tanpa dicairkan terlebih dahulu (contoh: nugget, risol mayo, piscok). Jika dicairkan teksturnya akan berubah lembek dan sulit digoreng.
Tips dari Ibu Rini untuk menggoreng frozen food, misalnya nugget, yaitu langsung memasukkannya ke minyak goreng agak panas lalu mematangkannya seperti menggoreng biasa.
Saya juga sempat menjelaskan tentang wadah makanan yang digunakan untuk food prep dan meal prep. Yaitu wadah makanan berbahan plastik food grade dengan tutup untuk menyimpan bahan makanan di kulkas bagian bawah (chiller). Serta plastik makanan (bisa pakai plastik klip) untuk bahan makanan mentah di kulkas bagian atas (freezer).
|
Isi kulkas saya pada tanggal 16 September 2023 |
Salah satu penanya kebetulan adalah mantan tetangga saya dan pernah sama-sama jadi orang tua murid di pesantren yang sama. Saya nggak enak mau menyapa di webinar karena beliau tidak kenal saya, takut jadi ngobrol panjang nanti hehe.
Penutupan dan Pembagian Doorprize
Sebelum acara ditutup, ada pembagian doorprize juga lho. Selamat untuk yang menang hadiah doorprize. Kebetulan ada tetangga yang ikut webinar bilang nggak kebagian hadiah. Penyebabnya karena lupa mengisi daftar absen. Belum rejekinya ya.
Alhamdulillah acara webinar dan launching Komunitas Emak Koki berakhir sebelum waktu shalat Dhuhur. Saya pun merasa bertambah dapat ilmu setelah ikut webinar ini. Terima kasih banyak untuk kesempatannya diajak dalam keseruan kegiatan Komunitas Emak Koki.
Sekali lagi, selamat untuk Komunitas Emak Koki. Semoga semakin sukses menginspirasi para emak dalam memilih dan mengolah menu praktis yang rasanya enak, halal dan sehat untuk keluarga tercinta.
|
Logo Komunitas Emak Koki |
Lebih lengkap tentang Komunitas Emak Koki bisa cek profil Instagram
@emak.koki ya. Berminat untuk bergabung di Komunitas Emak Koki? Boleh follow dan DM ke Instagramnya.
Happy cooking ^_^
Wah, ulasannya lengkap sekali mbak chef Inna :D Ternyata makanan yang kita santap sehari2 ga cuma harus enak dan sehat tetapi pastinya halal ya buat kita muslim. Ada takaran maksimal juga ya untuk rasa manis maupun asin. Kalau ga dijaga bisa menimbulkan penyakit hihihi. Keren nih Komunitas Emak Koki mewadahi ibu2 yang demen masak. Malah yang tadinya ga begitu suka masak bisa jadi senang masak.
ReplyDeleteAlhamdulillah makasi Mba Nurul. Ada Komunitas Emak Koki jadi nggak cuma pinter makan aja masaknya juga jadi pinter karena sehat dan halal :)
DeleteSeru banget ini mak, kalau aku lebih pintara makan kayaknya daripada pintar masak. Food preparation ini memang menjadi kunci banget ya untuk para ibu di rumah dalam menyiapkan makanan bagi keluarga. Kalau buatku jadi lebih terarah dan hemat sih.
ReplyDeleteKalo Mak Chichie plus pinter popotoan :) Iyes dengan food preparation jadi nggak mati gaya lagi buat masak di dapur plus lebih ramah di kantong.
DeleteSelamat atas launchingnya komunitas emak koki semoga sukses menginspirasi para emak dalam memilih dan mengolah menu praktis yang rasanya enak, halal dan sehat untuk keluarga tercinta.Selamat juga untuk emak narsum dari dapurngebut yang sama menginspirasinya. :)
ReplyDeleteKeren, Mak!
Alhamdulillah makasi Mba Dian :*
DeleteMeskipun ngak ikutan komunitas dan webinar, saya juga dapat banyak insight setelah baca artikel ini, aku paling lemah kalau urusan food preparation wkwkwk, kadang sudah disiapin menu apa eh malah masak yang lain hanya karena liat video tiktok menunya enak, kudu harus konsisten ya kalau mau sukses untuk urusan masak.
ReplyDeleteGodaan bener ya itu video makanan enak kalo lewat pas lagi scroll hp :D Harus kuat iman dan konsisten hehe
DeleteMbak, bener deh, gak semua orang suka masak, ahaha. Buat aku masak itu kok melelahkan banget ya. Pernah juga meal prep, tapi meal prepnya bisa seharian amat huhu. Emang deh tiap orang beda beda ya, ihihi.
ReplyDeleteKujuga lelah masak tapi inget hemat isi dompet langsung semangat haha. Brarti beda tipe food prepnya kalo sama Mba Isti mau lebih dari sehari nanti dibanyakin lagi belanjanya :D
DeleteSalut nih dengan para ibu bekerja yang tetap punya kepedulian untuk menghadirkan makanan sehat dan halal, tak cuma buat keluarga, tapi juga menyebarkan semangatnya pada para perempuan lain, melalui komunitas emak koki. Aih saya juga pengennya pintar masak, nggak cuma pintar makan
ReplyDeleteKeren kaan Komunitas Emak Koki untuk menebar semangat pintar masak pintar makan agar bisa membuat masakan rumahan yang sehat dan halal :)
DeleteKeren banget deh komunitas ini, memfasilitasi emak-emak berkerja supaya dapat tetap menyediakan makan bergizi untuk anggota keluarga...
ReplyDeletekomunitas emak koki nih bikin perempuan makin berdaya.
ReplyDeleteseruuu banget, dan pastinya bisa nambah wawasan, ilmu, juga kenalan dan persahabatan ya mba
Masya Allah ini komunitas yang saya cari apalagi ngumpulin emK2 pintar makan, cocok banget dan moga kegiatannya juga banyak edukasi nya
ReplyDeleteIbu pekerja perlu banget tips dan trik meal prep biar bahan makanan gak busuk maklum emak sibuk kerja kantoran juga
ReplyDeleteWih mantul nih. Gimana cara gabungnya? Kirain tadi mbak Inna ketuanya hehe :D
ReplyDeleteWah aku jadi tersentil nih supaya gak cuma suka makannya tapi kudu jago masaknya. Plus kudu tahu bahan makanan dna cara mengolah makanan yang benar supaya nutrisinya juga tetap dapat ya. Nanti aku kepoin IGnya ya, terima kasih infonya Mbak Inna.
wah jadi pengen gabung ke komunitasnya nih mbaaa, soalnya bener2 kalau food prep itu ngebantu banget untuk nyediain makanan selama 1 minggu ke depan
ReplyDeleteKeren komunitasnya, selamat atas launchingnya ya. Semoga menebarkan kebermanfaatan selalu. PR banget aku nih buat menu yang anakku suka, apalagi masih GTM
ReplyDeleteAku perlu belajar masak ke Komunitas Emak Koki nih... ga hanya asal masak tapi harus bergizi yah apalagi masaknya buat keluarga. Trus ada edukasi halal juga, TOP lah! Follow dulu IGnya.
ReplyDeletesaya juga waktu awal menikah masakan saya amburadul banget mbak mana suami juga lidahnya cerewet tapi alhamdulillah sekarang kemampuan masak saya sudah lebih baik. hihi. saya juga sekarang rajin foodprep yang memang membantu banget dalam urusan memasak plus bikin bahan masakan lebih awet. yang belum rajin itu bikin frozen food kayaknya jadinya masih sering beli aja
ReplyDeleteBaru tau nih ada komunitas emak koki, cocok banget sama mba Inna yang hobi masak. Kalo aku masak sekadar memenuhi kebutuhan makan, bukan hobi hehehe.
ReplyDeleteAku mau dong gabung sama Komunitas Emak Koki. Selama ini kalau cari referensi makanan sehat lewat internet, kalau ada komunitas kan lebih terjamin, ya.
ReplyDeleteSaya sendiri adalah ibu yang emang suka makan makanan dari dapur sendiri, betul sekali, beli makanan matengan itu bikin jebol kantong hahaha.. Sangat bermanfaat sekali tipsnya, semoga kita jadi ibu lebih rajin bikin masakan, kan bisa masukin doa doa juga pas masak hihi
ReplyDeleteWah, keren sekali komunitas Emak Koki ini
ReplyDeleteNggak sekadar masak aja ya, tapi bagaimana menyuguhkan makanan yang halal dan sehat
Wah boleh nih kak Komunitas Emak Koki. Apalagi tagline nya keren banget
ReplyDeletePintar Masak Pintar Makan, mau makan masak dulu berati ya gak jajan
Keren nih ada komunitas Emak Koki yang bisa jadi sarana belajar akan pentingnya makanan sehat. Barakallah untuk Komunitas Emak Koki ~
ReplyDeleteWah rajin banget food prepnya Mak, sy masih angut angutan bikin prep dan ga sebanyak itu hehehhe
ReplyDeleteMakasih banyak ya udah berbagi artikel seru ini! Semoga Komunitas Emak Koki sukses terus menginspirasi dan bantu para emak dalam menyajikan makanan yang enak, sehat, dan bikin suami betah hehehehe
ReplyDelete