Gulai Pakis Vegetarian Tanpa Teri dan Udang


Pernah mencoba masakan dari tanaman pakis? Saya sih belum pernah beli matengnya. Suami cerita ada masakan enak dari pakis waktu kami merantau di Palangkaraya Kalimantan Tengah. Namanya Sayur Kelakai. Sayang, saya belum sempat mencicipi karena kami keburu pindah.

Seperti apa tanaman pakis? Seingat saya, dulu waktu kecil pernah punya tanaman pakis di halaman belakang rumah. Ujung daunnya lucu, melingkar. Kalau yang geli bisa menyangka sebagai ulat hijau. Saya senang memainkan daunnya dengan mengulur seperti per. Dulu juga nggak kepikiran kalau pakis bisa dimasak.

Pakis adalah sejenis tanaman paku-pakuan yang mudah tumbuh di hutan. Bisa hidup di batang pohon bahkan kayu yang sudah mati. Warga Kalimantan Tengah menyebutnya Kalakai dengan nama latin stenochlaena palustris. Tanaman pakis juga berkhasiat untuk obat anemia dan penambah ASI untuk ibu menyusui. 

Ujung daun pakis yang melingkar

Suatu hari saya menemukan ada sayur pakis segar di warung sayur. Jadi inget deh sama sayur pakis. Ini termasuk jarang ada di warung sayur di Bogor. Penikmatnya tentu bukan orang sunda, tapi warga keturunan luar Jawa Barat. 

Penasaran, saya tanya untuk diolah jadi apa enaknya si sayuran pakis ini. Ternyata hidangan ini juga jadi kuliner khas di Sumatra Barat dengan dimasak jadi gulai. Namanya Gulai Pakis atau disebut juga sebagai Gulai Paku. Biasa disantap dengan teman ketupat.

Bahkan di Bali tanaman pakis juga diolah untuk campuran sayur lawar atau urap khas Bali (dicampur bahan non halal). Keluar negeri dikit, pada kuliner Tionghoa, pakis juga diolah dengan menggunakan saus tiram dan ebi. 

Saya pun langsung membeli pakit tersebut dari warung sayur. Mau coba memasaknya sendiri dengan memakai bumbu masak untuk membuat gulai. Setelah googling resepnya, ada bahan yang saya tidak pakai. Yaitu teri karena suami saya nggak suka. Dan saya tidak pakai udang basah atau ebi karena males aja. Ceritanya lagi jadi vegetarian.

Yuk, mulai memasak Gulai Pakis ala vegetarian...

Gulai Pakis Vegetarian Tanpa Teri dan Udang

Bahan Gulai Pakis

Bahan:
  • 4 ikat pakis muda (batang yang keras tidak dipakai)
  • 2 butir kapulaga
  • 1 batang cengkeh
  • 1/2 bunga lawang
  • 2 cm kayu manis
  • santan dari 1/2 butir kelapa
  • minyak goreng untuk menumis
Bumbu halus:
  • 6 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 2 buah cabai merah besar
  • 3 cm kunyit, bakar
  • 2 butir kemiri sangrai
  • 1 sdm ketumbar
  • 1 sdt jinten
  • garam secukupnya
  • kaldu bubuk secukupnya
Cara membuat:
  1. Panaskan minyak goreng. Tumis bumbu halus sampai matang dan harum.

  2. Masukkan daun pakis dan batang muda. Aduk rata sampai layu.

  3. Masukkan santan, aduk rata.  

  4. Masak sampai mendidih dan pakis matang.
     
  5. Koreksi rasanya, sajikan hangat.
Gulai Pakis Vegetarian sudah matang! Jika ingin menggunakan udang basah, teri atau ebi bisa dimasukkan setelah menumis bumbu halus. Tumis sampai semua bahan matang sebelum memasukkan pakis.

Gulai Pakis sudah matang

Oia setelah beres masak, saya baru baca lagi tentang tips mengolah pakis. Ini nggak saya praktekin tapi rasanya masih oke. Saya sih main cemplang-cemplung saja. Nggak apa-apa, namanya juga baru perdana masak pakis.

Berikut adalah tips mengolah pakis supaya rasanya lebih enak lagi:
  • Pakis yang muda lebih enak rasanya, yaitu bagian ujungnya yang melingkar.
  • Patahkan pakis untuk mengetahui muda atau tidak. Kalau susah dipatahkan berarti sudah tua dan tidak enak untuk dimasak.
  • Membuang lendir pakis dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari, diremas dengan garam, lalu dibilas bersih sebelum diolah.
  • Pakis bisa direbus dulu setengah matang sebelum diolah.
Gulai Pakis perdana buatan saya

Semua tips di atas tidak saya lakukan. Mungkin saya beruntung dapat pakis yang muda. Jadi pas dimasak semuanya, rasanya tetap enak. Juga, saya nggak merasa terlalu berlendir meski tidak pakai dijemur dulu.

Next time saya mau coba tips di atas. Pengen lihat hasil akhirnya sama atau tidak. Nanti kalau ketemu lagi dengan pakis di warung sayur. Selamat mencoba ya!



(Sumber informasi: Banjarmasin Post, Detik Food)

1 comment

Yuk, beri tanggapan dengan bahasa yang sopan dan tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih ^_^