Alhamdulillah, Lebaran sebentaar lagi. Apa kabar Ibu-ibu hari ini? Sibuk masak? Sibuk di perjalanan menuju kampung halaman? Atau sedang 'kipas-kipas' menikmati liburan di rumah keluarga?
Waktu saya mudik dulu, biasanya sehari sebelum lebaran saya sudah tiba di rumah mertua. Biasanya saya ikut heboh bantuin almarhum mamah mertua memasak. Kalau tidak bantu di dapur, kegiatan saya adalah riweuh ngurusin anak sendiri, hihi.
Apa saja sih hidangan lebaran itu? Kayaknya hapir seragam ya di setiap rumah. Ada opor ayam, rendang, sayur godok atau sayur kueh untuk teman ketupat, sambal goreng, dan lain lain. Pokoknya hidangan spesial untuk Hari Raya Idul Fitri yang istimewa.
Hari ini saya memasak hidangan yang saya sudah saya sebutkan tadi. Saya mengerjakan semuanya sendiri. Haah... yang bener??? Enggak juga, deng. Ada Eyang yang jadi mandor dan sesekali membantu. Kondisi kesehatan Eyang memang tidak memungkinkan untuk memasak. khawatir beliau kelelahan lalu jatuh sakit. Jadi Eyang hanya bertugas sebagai mandor di dapur saja. Siap boss!!!
Terus, gimana mengerjakan semua masakan itu? Bikin bumbunya? Motong-motong bahan makanannya? Kan lama ngerjainnya. Apalagi si Bibik asisten Eyang sudah pulang dan Mbak Titin yang jaga toko sudah libur.
Tenaangg...semua sudah dikerjakan oleh para asisten kepercayaan saya itu sehari sebelum mereka libur. Sebelum pulang kampung, aneka bumbu halus yang sudah ditumis dan siap pakai telah tersedia. Bahan makanan sudah dipotong dan diolah setengah matang lalu disimpan di kulkas untuk dimasak sehari sebelum lebaran. Gampang kan ^_^
Apa saja sih hidangan lebaran itu? Kayaknya hapir seragam ya di setiap rumah. Ada opor ayam, rendang, sayur godok atau sayur kueh untuk teman ketupat, sambal goreng, dan lain lain. Pokoknya hidangan spesial untuk Hari Raya Idul Fitri yang istimewa.
Hari ini saya memasak hidangan yang saya sudah saya sebutkan tadi. Saya mengerjakan semuanya sendiri. Haah... yang bener??? Enggak juga, deng. Ada Eyang yang jadi mandor dan sesekali membantu. Kondisi kesehatan Eyang memang tidak memungkinkan untuk memasak. khawatir beliau kelelahan lalu jatuh sakit. Jadi Eyang hanya bertugas sebagai mandor di dapur saja. Siap boss!!!
Terus, gimana mengerjakan semua masakan itu? Bikin bumbunya? Motong-motong bahan makanannya? Kan lama ngerjainnya. Apalagi si Bibik asisten Eyang sudah pulang dan Mbak Titin yang jaga toko sudah libur.
Tenaangg...semua sudah dikerjakan oleh para asisten kepercayaan saya itu sehari sebelum mereka libur. Sebelum pulang kampung, aneka bumbu halus yang sudah ditumis dan siap pakai telah tersedia. Bahan makanan sudah dipotong dan diolah setengah matang lalu disimpan di kulkas untuk dimasak sehari sebelum lebaran. Gampang kan ^_^
Apa saja yang sudah siap olah dan keluar dari kulkas hari ini, yuk cekidot:
- bawang merah, bawang putih, cabai, kemiri, dan ebi kering sudah dihaluskan dan ditumis, ditaruh di wadah terpisah dan diberi nama (biar enggak ketuker)
- kentang yang sudah dipotong kecil dan digoreng (untuk sambal goreng hati)
- hati sapi yang sudah direbus dan dipotong kecil (untuk sambal goreng hati)
- ayam kampung yang sudah dibersihkan dan dipotong-potong (untuk opor ayam)
- buah pepaya mengkal yang sudah diiris tipis (untuk sayur godok)
Rendang |
Saking sibuk bin riweuhnya, saya sampai tidak sempat mandi pagi, ups! Selesai memasak, tinggal lanjut menggoreng emping. Eh, ketupatnya mana? Kalau ketupat saya sudah pesan ke kakak ipar saya yang memasak ketupat dengan panci presto. Nitip ceritanya, hehe. Saya sudah pernah memasak ketupat pakai panci presto, tapi gagal. Ketupatnya agak lembek. Maklum, baru pertama kali bikin ketupat. Gagal karena kurang padat waktu mengisi ketupatnya.
Oia, hampir lupa, rendang sudah dimasak kemarin. Nyicil biar tidak terlalu riweuh masak hari ini. Berikut foto-foto masakan lebaran yang saya buat hari ini (yang mau boleh datang langsung ke rumah saya):
Sambal goreng ati |
Sayur godog pepaya muda |
Opor ayam |
Sebenarnya, ada dua menu yang gagal dimasak tahun ini. Pertama, telor pindang. Padahal kami sudah cukup banyak mengumpulkan kulit bawang merah untuk sebagai bahan membuat telur pindang yang coklat itu. Sayang, kulit bawang yang ditaruh di keranjang rotan diacak-acak oleh tikus yang bulan lalu masuk ke dapur. Karena jijik, semua kulit bawang itu terpaksa dibuang, deh.
Masakan gagal yang kedua adalah makaroni skotel yang dikukus (maklum, saya enggak punya oven). Gagal dimasak karena kejunya sudaj dihabiskan oleh Dd Irsyad. Dia bilang, kejunya buat Dd aja, enggak boleh dimasak. Ya sudah, hihi.
Terakhir, selamat hari raya idul fitri. Mohon dimaafkan lahir dan batin segala kesalahan dari Emak Riweuh dan pasukan riweuh sekeluarga. Selamat berkumpul dengan keluarga besar tercinta ^_^
Kartu ucapan yang dibuat di Canva |
Kartu ucapan Idul Fitri ini saya buat dari Canva. Desainnya cantik-cantik. Kita tinggal edit kata dan atau mengatur warnanya. Lalu download, selesai. Mau diprint juga bisa. Keren kan?
Duh, yummy banget!
ReplyDelete