7 Kesalahan Umum Ketika Memasak Pasta

Halo, Dapur Ngebut hadir kembali dengan rubrik baru yaitu Guest Post. Edisi perdana kali ini menampilkan tulisan dari Dylan Fardhani. Selamat membaca!


Pasta, makanan khas italia yang lezat ini sangat digemari. Mulai dari anak-anak, kaum remaja, juga tak sedikit orang dewasa yang suka menikmati hidangan ini. Untuk kamu yang sangat menyukai spagheti, lasagna, dan makanan jenis pasta lainnya, kamu bisa memesannya di sini.


  Pasta diolah dari campuran tepung terigu, olive oil, telur, dan garam lalu dibentuk menjadi berbagai variasi ukuran dan bentuk. Pasta direbus lalu dihidangkan menjadi makanan yang populer di berbagai tempat makan seperti spagheti, makaroni, dan lasagna.

  Tapi, tahukan kamu bahwa ada beberpa kesalahan yang biasa dilakukan dalam mengolah pasta? Gagal dalam proses mengolah ini bisa mempengaruhi kualitas dan cita rasa hidangan pasta itu sendiri. Berikut adalah 7 kesalahan umum ketika memasak pasta.

1. Tidak menggunakan panci yang cukup besar

Mungkin ini adalah kesalahan yang paling umum yang biasanya dilakukan oleh sebagian orang. Merebus pasta harus menggunakan panci yang cukup besar. Karena saat direbus pasta perlu cukup ruang untuk bergerak di dalam panci. 

Jika  menggunakan panci kecil, pasta bisa keluar dari panci dan menggagalkan proses memasak. Panci ukuran kecil tetap bisa dipakai untuk merebus pasta, asalkan jumlah airnya cukup dan selalu diawasi selama merebus untuk mencegah air pasta yang meluap.

Kurang air untuk merebus pasta bisa mengakibatkan pasta menempel ke sisi panci, menjadi lengket dan akan sulit untuk dibersihkan. 

Berapa perbandingan air dan pasta di dalam panci? Gunakan skala perbandingan 1:2 untuk pasta dan air. Jadi, ketika kamu memasak 500 gram pasta maka kamu membutuhkan air sebanyak 1 liter.

2. Menambahkan minyak ke panci

Sebagian orang biasanya menambahkan minyak zaitun atau minyak yang lain ke dalam rebusan air. Hal ini dilakukan agar pasta tidak saling menempel, namun tindakan ini menyebabkan saus tidak akan menyatu dengan pasta saat dibumbui.

Jadi, gunakan air yang cukup dan tidak lupa untuk mengaduk pasta secara teratur agar pasta tidak saling menempel. Tidak perlu menambahkan minyak lagi.

3. Tidak menambahkan garam ke dalam air

Menambahkan garam ke dalam air rebusan bukan sebuah kesalahan. Pasta membutuhkan banyak garam karena garam akan naik ke permukaan dan menjaga pasta agar tidak berlendir. 

Tambahkan sekitar 1-2 sendok teh garam, maka akan terlihat perbedaan pada pastamu. Kabar baiknya adalah pasta tidak menyerap garam seperti yang dilakukan oleh sayuran atau kentang, jadi rasa asin pada air rebusan tidak akan terlalu berpengaruh terhadap rasa pasta. 

4. Menaruh pasta ke air sebelum mendidih

Pasta harus dimasak dalam air yang medidih. Tambahkan pasta ke dalam panci ketika air telah matang sepenuhnya.Jika kamu memasukan pasta sebelum air mendidih maka rasanya akan terasa beda. 

5. Tidak mengaduk pasta setelah memasak

Pasta perlu diaduk ketika sedang dimasak. Lakukan sesekali tapi jangan terlalu sering. Hal ini dilakukan agar pasta tidak saling menempel (terutama ketika sedang memasak spagheti). 

6. Pasta terlalu matang

Setiap orang punya cara masak yang berbeda, termasuk cara memasak pasta. Untuk mengetahui pastamu sudah matang atau belum, setelah 5 menit merebus, ambilah satu pasta dan gigit sedikit, jika masih terasa mentah, tambahkan waktu memasak sekitar 2-3 menit lagi. 

Jika pasta yang kamu gigit sudah ‘al dente’ (tegas tapi tidak renyah), lembut dan kenyal ketika digigit, matikan api dan tiriskan pasta dalam saringan. Kocok pastanya untuk menyingkirkan air dan sajikan 

Tanda ketika sudah mulai matang adalah pasta menjadi lemas, jangan sampai merebus hingga overcook karena akan menjadi renyah dan sulit mengunyahnya. 

7. Membilas pasta setelah memasak

Hindari membilas pasta setelah memasak karena akan menghilangkan zat tepung. Zat tepung pada pasta dapat membantu untuk menyatukan rasa ketika pasta dibumbui dengan dengan sausnya. 

Semoga tips-tips diatas dapat membantu kamu yang ingin memasak pasta. 

Happy cooking!


Dylan Fardhani. 
Mahasiswa tingkat akhir yang mencintai makanan. Tinggal di Jakarta. Sedang merintis usaha di www.jakartacatering.com.

5 comments

  1. kalau saya seringny kematengan mbak. coba ah tipsnya.

    ReplyDelete
  2. Kalau aku tes kematangan dengan cara mengigit sedikit pasta yang sedang dimasak mba

    ReplyDelete
  3. Wuih keren, masih muda sudah mulai merintis usaha. Semoga sukses buat Dylan. Dan makasih banyak tips nya mba.

    ReplyDelete
  4. bismillah nantik coba pakek la fonte

    ReplyDelete
  5. Di catering jakarta saya juga sering pesan kok, makanannya memang enak... thanks ya atas tips nya,, salam kenal

    ReplyDelete

Yuk, beri tanggapan dengan bahasa yang sopan dan tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih ^_^