Semur Telor



Hari ke 18 dari #30hariberbagiresep. Insya Allah masih semangat mengikuti sampai selesai. Kondisi Dd Irsyad sudah sangat baik, tingal menunggu buka jahitan besok. Orderan bandana dadakan juga sudah selesai dan sukses terkirim. Aa Dilshad akhirnya mau ikut mobil jemputan sementara. Ojek Kk Rasyad sudah ada minggu ini (nanti cari lagi). Jadi, emaknya ngga repot antar-jemput sampai lusa. Bisa serius merencanakan postingan resep-resep selanjutnya. Kemarin kayaknya kurang serius, yaa. Ditinggal pergi terus :(

  Selanjutnya, saya mau bikin semur telor aja deh. Berikut bahan dan cara pembuatannya...

Bahan:
  • 13 butir telur ayam
  • 8 sdm kecap manis (bisa lebih banyak jika ingin warna semur lebih coklat)
  • minyak untuk menumis
  • air matang secukupnya
Bumbu halus:
  • 8 butir bawang merah
  • 5 bawang putih
  • 4 butir kemiri
  • garam secukupnya
  • merica secukupnya
Cara membuat:
  1. Rebus telur ayam. Dinginkan sebentar. Kupas kulitnya.
  2. Tumis bumbu halus. Masukkan telur, aduk sebentar, tambahkan air.
  3. Tambahkan kecap manis. Masak hingga telur berubah warna dan bumbu meresap.
  4. Angkat. Sajikan.
   Saya sengaja sengaja mengiris sedikit telur rebusnya, supaya bumbu bisa menyerap. Apa ya bilangnya, 'dikerat-kerat' gitu? Disisit?
   Pada foto semur telor yang sudah jadi, jumlah telurnya cuma ada 11. Sebelum difoto, telurnya sudah diculik duluan untuk bekal makan siang Aa Dilshad dan Mbak Titin yang jaga toko. Ngga ketahuan kan kalo saya ngga bilang...hehe.
  Oia, kenapa namanya 'semur telor' dan bukan 'semur telur'? Tahu martabak telor kan? Kenapa dipinggir jalan ditulisnya bukan martabak telur? Mungkin pakai hurup 'o' karena biar lebih enak menyebutnya, hehe. Ngarang yak ^_^

3 comments

Yuk, beri tanggapan dengan bahasa yang sopan dan tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih ^_^