Sayur Asem Ciapus


Ada sebuah rumah makan di kota Bogor. Katanya, rumah makan ini terkenal sejak lama dengan sayur asem sebagai menu andalannya. Kami sekeluarga yang baru menginjakkan kaki sebagai penduduk baru di Bogor, tentu harus mencobanya, dong. Masa orang-orang dari luar kota saja tahu tentang rumah makan ini tapi kami yang tinggal di Bogor tidak tahu? Penasaran, kami mencoba datang ke rumah makan yang letaknya di tikungan tersebut. 

   Setelah mencicipi, saya dan suami mempunyai pendapat yang sama tentang rasa sayur asem tersebut. Dari sana, kami ke rumah orangtua suami di daerah Ciapus. Kami berdua bercerita, bahwa kami baru saja makan di rumah makan terkenal di daerah Lawang Gintung. Kami bilang, rasa sayur asemnya mirip sekali dengan sayur asem buatan Mamah mertua (sekarang sudah almarhum). Malah, sayur asem buatan Mamah lebih enak! Sambil bercanda kami menggoda Mamah, "Mah, coba deh, jualan sayur asem di Bogor. Pasti laku!" Hahaha! Saat itu Mamah hanya tertawa ngakak dan mengiyakan.

   Resep sayur asem buatan Mamah sudah saya pelajari sejak awal menikah. Saya tahu betul, tidak ada masakan yang lebih enak selain masakan ibu sendiri. Sebagai istri yang baik *uhuk* saya ingin bisa menghidangkan suami masakan seperti buatan ibunya di rumah. Sukur-sukur kalau rasanya bisa mirip atau malah lebih enak, hehe.

  Sudah ah, segitu aja cerita pembukanya. Berikut ini postingan resep hari ke 11 dari #30hariberbagiresep, yaitu resep sayur asem warisan dari almarhumah Mamah mertua. 


Bahan:
  • 2 buah jagung manis, potong-potong
  • 1 buah labu siam, kupas, potong-potong
  • 3 batang wortel (saya pakai karena anak-anak suka wortel)
  • nangka muda secukupnya (jika suka)
  • 8 helai kacang panjang
  • 15 lembar daun melinjo (atau sesuai selera)
  • 12 butir biji melinjo
  • 2 sdm kacang tanah
  • 4 cm lengkuas, digeprek
  • 2 lembar daun salam
  • 4 sdm air asam
  • air untuk merebus
Bumbu halus:
  • 10 butir bawang merah
  • 3 butir bawang putih (bawang putihnya lupa ikut difoto :p)
  • 3 buah cabai merah besar (bisa ditambahkan jika ingin pedas)
  • 1 sdm terasi
  • 1 sdm gula merah yang sudah disisir
  • garam secukupnya
Cara membuat: 
  1. Panaskan air di dalam panci hingga mendidih. Masukkan bumbu halus, lengkuas, daun salam, gula merah dan air asam.
  2. Masukkan sayuran mulai dari yang bertekstur keras terlebih dahulu. Pertama, masukkan kacang tanah dan melinjo. Kemudian masukkan jagung, nangka, labu siam, dan wortel. Tunggu sampai agak matang.
  3. Masukkan kacang panjang, dan daun melinjo.
  4. Masak hingga semua sayuran matang.
  5. Sajikan hangat.
   Oia, saya memberi nama Sayur Asem Ciapus karena entah mengapa sayur asem buatan saudara-saudara suami (termasuk si Bibik yang sekarang bekerja di rumah) yang tinggalnya di daerah Ciapus Kabupaten Bogor ini rasanya hampir mirip semua. Mungkin resep sayur asem ini memang sudah turun temurun  di daerah tersebut :)

   Paling nikmat makan sayur asem ini bersama dengan ikan asin dan sambal plus lalapan. Ditambah tempe dan tahu goreng jika ada. Btw, saya tadi sudah keliling pasar ngga ketemu tahu tempe karena sedang demo harga kedelai yang naik. Kabar baiknya, mulai besok tahu dan tempe akan berjualan kembali (dengan harga baru pastinya). Ouch!

11 comments

  1. sebegitu terkenalnya, jd penasaran apa bedanya dengan sayur asam biasa...

    ReplyDelete
  2. ah senangny suaminy dmasakin khas almh ibuny..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, mbak nathalia. meskipun rasanya tidak seenak buatan almh, tp suami sy bilang suka masakan buatan saya yg resepnya nyontek dr almh mamah(kalo bilang ga suka, nanti saya ngambek, hehe)^_^

      Delete
  3. seger bangetttt,aplgi sama ikan asin, sambel tasi,,nyem nyemmm

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah betul! saya makannya sama ikan asin sepat n sambel :9

      Delete
  4. Segerrr sepertinya Mak..ini versi sayur asem yang bening ya..ntar ku coba..aku biasanya versi buthek..hihi..yang pake kemiri ala Jakarta..:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Engg...ini bening apa butek ya? Kayaknya agak butek dikit deh, hehee
      sayur asem jakarta aq belum coba, mak didi. pake kemiri pasti jadinya butek ya ^_^

      Delete

Yuk, beri tanggapan dengan bahasa yang sopan dan tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih ^_^