Opor Ayam



Opor ayam jadi hidangan wajib saat Hari Raya Idul Fitri. Meski bukan Lebaran, di rumah saya cukup sering memasak opor ayam. Opor ayam itu enak! Rasanya gurih dan ada kuahnya yang kental. Jika masih ada sisa opor, besok paginya saya tinggal beli lontong atau ketupat. Hmm, sarapan dengan opor dan lontong, nikmat! 

  Hari ini saya masih riweuh :( Jadi, postingan hari ke 21 dari #30hariberbagiresep ini  akan saya bagi resep opor ayam yang saya masak minggu lalu. Ayamnya saya ambil ayam pejantan di tukang sayur. Kalau tidak salah, ayam pejantan itu ayam anakan antara ayam kampung dan ayam negri yang berjenis kelamin jantan. Bentuk tubuhnya kecil. Lumayan lah, rasanya bisa mirip ayam kampung. 
Bahan:
  • 1 kg ayam pejantan
  • 1 sdm cuka
  • santan dari 1 butir kelapa
  • 1 lembar daun salam
  • 1 batang sereh, geprek
  • 2 cm lengkuas, geprek
  • minyak untuk menumis
  • bawang merah goreng sebagai taburan (sesuai selera)
Bumbu halus:
  • 4 butir bawang putih
  • 6 butir bawang merah
  • 1 cm kunyit
  • 0,5 cm jahe
  • 3 butir kemiri
  • 1 sdt ketumbar bubuk
  • merica
  • garam
Cara membuat:
  1. Lumuri ayam dengan cuka. Diamkan selama 30 menit.
  2. Tumis bumbu halus, sereh, salam, dan lengkuas hingga harum.
  3. Masukkan ayam, aduk rata. Tumis sebentar hingga ayam berubah warna.
  4. Tambahkan santan. Masak hingga ayam matang.
  5. Angkat. Sajikan hangat dengan taburan bawang merah goreng.
Keterangan:
  • Opor ayam yang banyak kuah paling nikmat dimakan dengan lontong atau ketupat.
  • Pelengkap opor ayam lainnya adalah kerupuk atau emping goreng (ini kesukaan suami saya).
  • Jika sisa opor masih banyak tapi sudah bosan memakannya, ayam opor bisa digoreng, lho! Tapi jangan lama-lama menggorengnya, ya. Karena sudah empuk, ayam opor yang digoreng bisa mudah hancur.

2 comments

Yuk, beri tanggapan dengan bahasa yang sopan dan tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih ^_^